“Ya Allah, izinkan aku memberi syafa’at
kepada mereka itu walau mereka hanya punya iman sebesar zarrah.”
Dalam mau’izhahnya Habib Ali Zainal Abidin Al-Kaff mengisahkan
ihwal Rasulullah SAW mencari umatnya yang masih terselib di neraka.
Ketika surga dan neraka telah terkunci, dan semua umat manusia
telah dimasukkan ke dalam surga dan neraka sesuai dengan amalannya dan mereka
telah menikmati ganjaran atau merasakan hukuman atas apa yang mereka kerjakan
dalam waktu yang begitu lama, Allah SWT menanyakan kepada Malaikat Jibril,
subhanallah sesungguhnya Allah Mahatahu, “Apakah ada umat Muhammad SAW yang
masih tertinggal di dalam neraka?”
Maka Malaikat Jibril pun pergi ke neraka Jahanam.
Neraka Jahanam yang begitu gelap tiba-tiba berubah menjadi terang
benderang karena kedatangan Jibril.
Para penghuni Jahanam pun bertanya-tanya, siapakah yang datang,
mengapa Jahanam tiba-tiba-tiba terang benderang.
Malaikat Jibril pun menjawab bahwa dia adalah Malaikat Jibril,
yang diutus oleh Allah SWT untuk mencari apakah ada umat Muhammad yang masih
terselib di neraka Jahanam.
Tiba-tiba sekelompok orang berteriak, “Sampaikan salam kami kepada
Rasulullah SAW, beri tahukan keadaan kami di tempat ini kepada beliau.”
Jibril pun keluar dari neraka Jahanam dan pergi ke surga untuk
memberitahukan hal itu kepada Rasulullah.
Rasulullah begitu bersedih mendengar bahwa masih ada umatnya yang
tertinggal di dalam neraka dalam waktu yang sudah begitu lama. Beliau tidak
ridha ada umatnya yang masih tertinggal di neraka walau dosanya sepenuh bumi.
Rasulullah SAW pun bergegas hendak pergi neraka.
Tapi di perjalanan beliau terhadang oleh garis batas Malaikat
Israfil. Tidak ada seorang pun boleh melintasi garis itu kalau tidak seizin
Allah SWT.
Rasulullah SAW pun mengadu kepada Allah SWT, dan akhirnya beliau
diizinkan.
Tapi sesudah itu Allah SWT mengingatkan Rasulullah bahwa umat itu
telah meremehkan beliau. “Ya Allah, izinkan aku memberi syafa’at kepada mereka
itu walau mereka punya hanya punya iman sebesar zarrah.”
Sesampainya Rasulullah di neraka Jahanam, padamlah api neraka yang
begitu dahsyat itu.
Penduduk Jahanam pun berucap, “Apa yang terjadi, mengapa api
Jahanam ini tiba-tiba padam? Siapakah yang datang lagi?”
Rasulullah SAW menjawab, “Aku Muhammad SAW yang datang, siapa di
antara kalian yang jadi umatku dan punya iman sebesar zarrah, aku datang untuk
mengeluarkannya.”
Demikianlah kecintaan Rasulullah kepada umatnya, beliau akan
memperjuangkannya sampai di hadapan Allah SWT. Lalu bagaimana kecintaan kita
sebagai umat Rasulullah SAW kepada pribadi yang begitu agung itu?
Habib ali zainal Abidin Al-Kaff
sumber : www.majalah-alkisah.com : http://alkisah.web.id/nabi-tidak-ridha-umatnya-di-neraka/
No comments:
Post a Comment